saya perempuan, yg terlihat cuek dan secara alami memang lebih sering memakai logika daripada perasaan.
jika dilihat sekilas dari tatapan mata saya, sepertinya otak saya kosong, tapi sebenarnya ada pertarungan sengit di dalamnya.
antara logika vs perasaan.
si logika sifatnya arrogan dan egois, sedangkan si perasaan menye-menye dan mendramatisir.
tapi memang terasa sakit saat ada peyangkalan-penyangkalan dari perasaan saat suatu yang sulit
tiba.. yaitu saat semua harus berpijak pada nyata yg ada, dan perasaan seharusnya menerimanya dengan hati yang lapang.
logikaku bertanya pada hati: "hey hati, mengapa kau masih menerima orang
yang telah membuatmu menitikkan air mata? pernahkah kau berpikir bahwa
dialah yang selalu membuatmu terluka?"
hatipun menjawab: "semua
orang pasti pernah memiliki kesalahan, dia memang pernah membuatku
terluka, tapi kamu harus ingat bahwa dialah orang yg pernah membuat
hari-hariku indah.."
si logika semakin kesal dan teriak-teriak agar saya sadar dan menyudahi semua ini,
dia mencibir saya terus, dia bilang saya mahkluk paling tolol. ya, tolol.
karena logikanya kalau dia mencintaiku mengapa dulu dia tinggalkan aku.. itu berarti dia tidak mencintaiku sebesar yg aku harapkan. memang tolol benar.
logika, kamu memang benar, tapi sekali lagi si perasaan bilang saya harus stay dan bertahan... sedikit lagi saja..
seringkali yang kerja di hidup kita itu malah sisi perasaan.... percaya deh.. :D
ReplyDeleteitulah bedanya cewe dan cowo.
ReplyDeleteitu sering terjadi juga sama cowo :D
ReplyDeletetapi seringnya cowo pake logika, hehehe
nice post
hmmmm.... bagus nich artikel, lucu gimana ya bawaannya.. asyik pokoknya. salut deh.. :-)
ReplyDelete